Halloween party ideas 2015



Tiga Tahun Journal Nusantara


tepat 20 November 2013 SKU Journal Nusantara (JNNews) berusia tiga tahun. Tak terasa sudah tiga tahun Surat Kabar Umum Journal Nusantara hadir di tangan masya­rakat, para pembacanya. Surat Kabar Journal Nusantara telah berkontribusi dalam mengimbangi dinamika informasi tanah air. Dengan kualitas reportase yang mumpuni tak hanya isu yang dihembuskan, tapi juga fakta faktual yang disajikan, sehingga memberi warna tersendiri dalam menghadirkan gambaran realitas bangsa ini.

Surat Kabar Journal Nusantara terbit untuk pertama kalinya di Kabupaten Lampung Tengah sebagai Surat Kabar Mingguan. Para pembaca juga bisa menikmati berita-berita umum mulai di bidang politik, kriminal, hukum, sampai human interest.

Selama tiga tahun ini sudah banyak peristiwa yang kami lalui. Tentu saja ada yang menyedihkan dan menyenangkan. Dalam kesempatan ini kami justru ingin mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah bersedia menjadikan SKU Journal Nusantara sebagai sumber informasi sehari-hari. Tanpa dukungan dari pembaca, kami bukan siapa-siapa.
Begitu banyak masukan, juga kritikan, yang kami terima dari pembaca selama ini. Semua itu kami jadikan bahan untuk evaluasi dan introspeksi kedalam demi kepuasan pembaca. Tentu saja belum semua masukan pembaca kami laksanakan karena semata-mata keterbatasan kami. Kami berharap di masa depan masukan itu bisa terwujudkan.

Sebagai perusahaan penerbitan yang terus berkembang, SKU Journal Nusantara  akan terus meningkatkan kualitas pemberitaan  kepada pembaca. Hanya dengan perubahan terus meneruslah, Surat Kabar Umum Journal Nusantara akan menjadi media yang lebih berkualitas.
Semoga dengan dukungan dari masyarakat SKU Journal Nusantara mampu mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih baik dengan senantiasa berkomitmen mendedikasikan diri untuk kepentingan masyarakat serta menjunjung tinggi profesionalisme. 

Berawal dari rekam jejak sejarah di atas, kini hampir semua masyarakat di penjuru nusantara melek media dan informasi tentu menyadari peran Journal Nusantara dalam mensirkulasikan informasi ke seluruh Nusantara. Bahkan, perusahaan yang diterbitkan Ekacipta Artha Mandiri, dengan mengusung visi-misi “Bangun Negeri Cerdaskan Bangsa”. Semoga dapat terwujud. Amin.

Salam Redaksi dari seluruh crew Journal Nusantara
Dishubkominfo Metro Gelar Sosialisasi KIP
 
Dinas Perhubungan Kota Metro melalui Bidang Komunikasi menggelar kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi   yang dihelat dalam bentuk Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik di Gedung Sinode Centrum, Mulyojati, Metro pada Kamis (21/11).

METRO-JNNews

Untuk meningkatkan pemahaman para pejabat dalam hal Keterbukaan Informasi Publik (KIP), Dinas Perhubungan Kota Metro melalui Bidang Komunikasi menggelar kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi   yang dihelat dalam bentuk Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik di Gedung Sinode Centrum, Mulyojati, Metro pada Kamis (21/11).



Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut (21-22/11) tersebut diisi oleh beberapa nara sumber. Diantaranya adalah Ketua Komisi Informasi  Propinsi Lampung Juniardi, SIP, MH; dosen Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Lampung  DR Tisnanta dan beberapa pejabat tinggi Kota Metro.

  

Mewakili Walikota Metro, Asisten I Pemerintah Kota Metro R. Haru Nurdi dalam sambutannya mengharapkan agar para peserta mengikuti setiap materi dengan serius. Dengan begitu diharapkan mereka dapat menyerap dan memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan keterbukaan Informasi Publik untuk kemudian diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan sehari-hari. ”Saya menyambut baik kegiatan seperti ini,” tegasnya.



Juniardi yang menyampaikan materi tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Keterbukaan Informasi Publik mengatakan, informasi publik mestinya disampaikan dengan cara mudah, sederhana, berbiaya murah dan mudah dijangkau. 



“Warga Negara dan/atau badan hukum Indonesia dapat mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik,” katanya. 

  

“Ada sejumlah informasi yang menurut Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik termasuk informasi yang dikecualikan/atau di rahasiakan. Ada tiga jenis kerahasiaan dalam UU Keterbukaan Informasi Publik, yakni rahasia negara, rahasia bisnis dan rahasia pribadi,” ujar Juniardi.



Sementara Kabid Komunikasi Dishubkominfo Kota Metro Michael Suyono menjelaskan, Kegiatan Sosialiasi Keterbukaan Informasi Publik tersebut diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari sekretaris-sekretaris Dinas,  sekretaris Badan, sekretaris kantor, sekretaris kecamatan, sekretaris kelurahan dan kepala-kepala bagian di Lingkungan Pemerintah Kota Metro. Para peserta inilah yang nantinya berperan sebagai Pejabat Pengelola Informasi Daerah.

 

“Kegiatan hari ini akan dilanjutkan Hari Jum’at (22/11) dengan nara sumber Dosen Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Lampung dan Pejabat dari Kota Metro yang sekaligus akan menutup acara,” kata Michael Suyono. (jnn/hm)




Tunjangan Guru Sedot APBD Kota Metro

KOTA METRO-JNNews
Menurut Walikota Metro, Lukman Hakim, Pemerintah (Pemkot) Kota Metro telah berusaha melakukan penyusunan anggaran daerah sesuai dengan keinginan masyarakat. Terlebih, penyusunan anggaran juga sudah mengacu pada Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan). Bahkan, Pemkot Metro berencana akan terus menekan angka belanja pegawai, sehingga porsi anggaran belanja publik (pembangunan) bisa lebih besar.
“Saat ini belanja pegawai Kota Metro menelan anggaran 54 persen dan APBD. Sisanya, 46 persen untuk belanja publik. Pada APBD 2014 mendatang, belanja pegawai akan ditekan menjadi 51 persen. ini sudah saya rapatkan, agar semua Satker berusaha menekan belanja pegawai. Namun, Pemkot memang belum mampu untuk sepenuhnya menyeimbangkan anggaran belanja pegawai dan publik menjadi 50-50, ujar Lukman Hakim, Senin (18/11).
Lukman mengungkapkan, belanja pegawai yang cukup menyedot APBD berasal dan pos tunjangan profesi guru yang sebenarnya bukan beban daerah melainkan beban pusat. Artinya lanjut Walikota, jika tunjangan profesi guru tidak dihitung didalamnya, Sebenarnya porsi belanja pegawai dan publik sudah berimbang. Disinggung tudingan DPRD setempat yang menilai penyusunan APBD selama ini tidak mengacu Musrenbang, Lukman secara tegas membantah.
‘Saya bisa pertanggungjawabkan kalau penyusunan anggaran sudah mengacu pada musrenbang,” ujar Walikota.
Lukman menegaskan, hasil Musrenbang merupakan daftar kebutuhan masyarakat. “Artinya kita mengakomodir yang dibutuhkan, tidak serta merta mengakomodir seluruh keinginan,’ ungkap Walikota.
Sebelumnya, DPRD Kota Metro menilai selama ini program-program yang disusun hanya berkutat dengan persoalan yang sama.
Hal itu terjadi karena penyusunan APBD tidak mengacu pada Musrenbang dan bedah APBD. Dewan meminta Pemkot bisa menekan belanja pegawai, dan memberikan porsi yang lebih besar untuk belanja pembangunan.
“Kalau bisa berimbang, 50 persen belanja pegawai, 50 persen belanja fisik. Jadi fifty-fifty,” ujar anggota Banang yang juga Ketua Komisi II DPRD Kota Metro Solehan.
Dan perhitungan Solehan, belanja untuk pegawai menelan sekitar 62 persen belanja APBD. Sementara belanja pegawai dalam RAPBD 2014 yang diajukan eksekutif mencapai Rp. 418 Miliar dan total belanja sebesar Rp. 675 Miliar. (Chan)
Terminal Kota Agung Tak Berfungsi

KOTA AGUNG-JNNews
Terminal Kota Agung yang terletak di dekat pasar baru Kota Agung kabupaten Tanggamus kondisinya ini memprihatinkan, bertahun-tahun dibangun namun belum berpungsi sebagaimana mestinya. Para pengemudi jasa angkutan dikota ini, lebih memilih membangun pool semi permanen di bahu-bahu jalan, hal itu dirasa lebih efektip dan lebih jitu dalam menggaet para penumpang, alhasil tata kota yang tidak teratur semakin semerawut dengan adanya pool–pool bus yang berada di sekitar jalan raya Kota Agung.

Tampak bus-bus terparkir dibahu-bahu sepanjang jalan hanya sekedar menunggu calon penumpang dan ini mengganggu masyarakat pengguna jalan lainnya. Masyarakat yang semestinya diberikan kenyamanan saat berjalan malah terganggu dan merasa risih.

 “Kami heran dengan adanya pool-pool dipinggir jalan seperti ini, kan sudah ada terminal resmi di Kota Agung ini, kok malah tidak dipergunakan, kenapa pihak dinas perhubungan dan pemerintah tidak tegas dengan mereka, kalau seperti inikan jelas sangat mengganggu pengguna jalan, mereka parkir mobil dibahu jalan, angkot dan bus-bus yang besar-besar itukan menghalangi jalan kami” jelas Sukri, warga Kuripan.

Bangunan-bangunan yang diperuntukkan sebagai loket dan tempat beristirahat bagi sopir dan kondektur kini terlihat tidak terawat dan dibiarkan kosong, hal itu mencerminkan tidak tegasnya dinas terkait mengatur dan membenahi keadaan yang semerawut ini. Dilain sisi para sopir dan kondektur bus lokal lebih memilih menyewa loket diluar, karna hal itu dirasa lebih strategis.

Hal ini diakui Aceng, salah satu petugas loket otobus yang berada di jalan Ir.H. Juanda, dan ia mengatakan, “kami lebih suka kalau loket atau teminalnya dekat dengan pusat kota seperti dijalan ini, jadi penumpang bisa langsung lihat dan gak repot, karna tempatnya strategis dan posisinya tidak tersembunyi seperti terminal yang ada di bawah, ujar Aceng. (cep)

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.