Bandar Jaya Plaza
Bandar Jaya Plaza Perlu di Lakukan
Perubahan
GUNUNG SUGIH-JNNews
Pada
umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional dipandang
sebagai daerah yang kotor, sumber kemacetan lalu lintas dan tempat berasalnya
para pelaku kriminal. Sejalan dengan bukti nyata peran pasar tradisional ini
pada beberapa krisis ekonomi di Indonesia, pemerintah telah menunjukan
apresiasi terhadap keberadaannya bagi para pedagang maupun bagi kota atau
wilayah layanannya. Pasar tradisional ternyata mempunyai kapasitas yang kuat
untuk bertahan pada situasti ekonomi makro yang tidak menentu, dan tidak
terpuruk seperti aktivitas ekonomi formal atau aktivitas ekonomi yang berskala
besar. Pasar Bandarjaya Plaza telah
berfungsi sebagai jaring penyelamat dan penyedia lapangan kerja bagi sebagian masyarakat.
Pada sisi yang lain pasar Bandar Jaya
Plaza menyediakan kebutuhan sehari hari dalam jumlah, jenis dan
harga yang beragam sehingga sesuai dengan keadaan keuangan yang tidak menentu
dari masyarakat Lampung Tengah pada saat krisis. Dari sudut kepentingan
pemerintah daerah, pasar Bandar Jaya Plaza memberikan pemasukan yang
menerus dan langsung kepada kas pemerintah daerah.
Bandar Jaya Plaza terletak di kota Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi
Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung dilintasi oleh Jalan Raya Lintas
Sumatera.
Secara administratif, Bandar Jaya terbagi atas 2 kelurahan, yakni Bandar Jaya Barat dan Bandar Jaya Timur. Bandar Jaya Barat terletak di
sebelah barat Jalan Negara ( Jalan Raya Lintas Sumatera ) dan Bandar Jaya Timur
terletak di sebelah timur Jalan Negara. Di Bandar Jaya terdapat dua pusat
perbelanjaan, yaitu Bandar Jaya Plaza dan Chandra Superstore Bandar Jaya. Di
sini juga terdapat masjid termegah di Kabupaten Lampung Tengah, yaitu Masjid
Agung Istiqlal Bandar Jaya. Masjid ini menjadi pusat peribadatan di Bandar Jaya
sekaligus sebagai tempat singgah para musafir. Sebagai salah satu pasar
tradisional dalam kota, kawasan sekitar pasar Bandar Jaya Plaza mengalami
perkembangan jumlah penduduk yang tinggal di wilayah sekitarnya. Hal itu
menuntut tingginya permintaan/kebutuhan masyarakat yang harus disediakan pasar
BJP. Upaya revitaliasasi dalam master plan pasar Bandar Jaya Plaza Kabupaten
Lampung Tengah harus memperhatikan faktor manajemen pasar, fasiltas parkir dan
area luasan lapak pedagang serta yang sangat penting adalah fasilitas yang
menjamin pasar tradisional yang bersih, sehat (hygienis), aman, tertib, dan memiliki ruang publik yang
nyaman. Pentingnya penyelengaraan pasar
yang bersih dan sehat, maka master plan pasar BJP harus mengakomodasi kebutuhan
dan persyaratan dalam pedoman penyelenggaraan pasar sehat (Kepmenkes No. 519
tahun 2008).
Untuk memenuhi kebutuhan pasar
Bandar Jaya Plaza dan sebagai wadah
utama bagi untuk memasarkan produksi masyarakat seperti sayur mayur,
buah-buahan, perikanan dan garmen dan lain lain, menjadikan pasar bersih dan
sehat bagi masyarakat, menjadikan pasar tradisional sebagai urat nadi
perekonomian daerah. Program pembangunan dan pengelolaan pasar Bandar Jaya Plaza menjadikan pasar yang
meningkatkan kesejahteraan pedagang, dan petani/nelayan. Rencana tapak
pemanfaatan ruang untuk pembangunan pasar mewujudkan pelayanan Prima kepada
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam rencana umum pengembangan
pasar. Maksud tujuan sasaran Pemanfaatan ruang blok-blok
pasar di lantai dua Bandar
Jaya Plaza yang masih kosong akan memberikan manfaat besar bagi
pendapat daerah serta memberikan peluang penyediaan lapangan pekerjaan bagi
masyarakatnya terutama para kaum muda yang lebih banyak mengadu nasib di negeri
orang serta akan meningkatnya pendapatan
daerah.
Bila
Pasar Bandar Jaya
Plaza dilakukan perubahan dengan tampilan yang indah berornamen
khas budaya Lampung akan memberikan suatu arti karya seni yang besar hal ini bila
pemerintah daerah serius menaganinya tentu akan menarik minat para pemodal
untuk menginvestasikan modalnya di Lampung Tengah yang tentu pemerintah daerah juga
harus bisa memberikan garansi keamanan pada pemilik modal dan para pelaku
bisnis lainnya.
Sempitnya
ruang parkir dan seringnya tumpukan sampah telat dibersihkan oleh dinas terkait
serta rawannya keamanan pasar terutama pada waktu-waktu tertentu menjadi
keluhan bagi para pengunjung pasar yang berdampak lemahnya transakasi jual beli
dan sepertinya masyarkat enggan berbelanja ke pasar Bandar Jaya Plaza
terutama masyarakat dari kalangan ekonomi menengah dan atas. Kelengkapan variasi
kebutuhan baik sekunder maupun primer masyarakat juga menjadi alasan kuat bagi
masyarakat Lampung Tengah untuk berbelanja ke luar Kabupaten Lampung Tengah dan
mereka lebih memilih berbelanja ke kota Bandar Lampung yang terkadang nilai
belanja itu sendiri tidak terlalu besar. (adv)
sepakat... terlebih untuk pedagang kecil yang tidak mampu menyewa kios di plaza bandar jaya, dan menempati sebagian jalan raya disekitar plaza,seharusnya ada penanganan dan pemberian solusi dari pihak yg berwenang dlm pengelolaannya.. :)
BalasHapus