Gunung Sugih-JNNews
![]() |
Sofyan AS, ST |
Lembaga
Swadaya Masyarakat Lembaga Penggerak Anak Bangsa (LSM LPAB) menyoroti kinerja
pemerintahan Bupati Lampung Tengah Pairin. menurut Ketua LSM LPAB Kabupaten
Lampung Tengah Sofyan AS, ST Bupati Pairin belum mampu untuk memajukan
Kabupaten Lampung Tengah.
“Sebagai
putra asli dan bagian dari masyarakat Lampung Tengah semestinya Bupati Pairin
bisa memajukan Kabupaten Lampung Tengah. Namun selama empat tahun menjabat, apa
yang telah ia perbuat. Semua proyek fisik di Lampung Tengah ini, hari ini dibangun, tidak lama sudah rusak.
Jalan-jalan dalam kota, kawan-kawan wartawan dan LSM bisa lihat sendiri, saya
tidak bicara kosong atau mengada-ada atau berniat menjatuhkan salah satu pihak
tapi ini semua berdasarkan fakta yang bisa kita lihat setiap hari,” ujar
Sofyan, Selasa (22/9)
“Jalan
dalam jalan kota saja sudah banyak yang rusak parah dan berlobang, beralasan karena
alam, alam yang mana, berarti kan tidak cermat dalam melaksanakan pembangunan,”
imbuhnya.
LPAB
menganggap, sejak kepemimpinan Pairin sebagai Bupati, tidak ada kemajuan sama
sekali nol besar dan sepertinya mundur kebelakang dengan jika dibandingkan
dengan kabupaten atau kota lainnya di provinsi Lampung, Kabupaten Lampung
Tengah jauh tertinggal.
“Kami
menganggap Pairin itu Bupati yang tidak bijak. Kalau pemimpin bijak tentu royal
diluar dan royal didalam, baru pemimpin yang baik dan pemimpin yang bagus, baru
perangkat daerah bersama-sama membangun daerah. Kalau hanya royal dalam rumah
tangga tidak ada guna sehingga seluruh elemen enggan membantu pembangunan
Lampung Tengah,” kata Sofyan ketika ditemui dibilangan Bandar Jaya.
Menanggapi
pemutasian atau yang kerap diistilahkan Rolling
pejabat, Ketua LSM LPAB yang terkenal lantang menilai rolling pejabat
seperti Kepala Dinas atau pejabat
eselon lainnya belum tiga bulan merupakan kebijakan kesewenang-wenangan.
“Kepala
dinas belum ngerti apa-apa sudah diganti. Gimana mau maju. Harusnya lihat dulu
kinerja pejabat yang akan dilantik,
bagus apa tidak kepala dinas memimpin dinasnya untuk memajukan kabupaten
lampung tengah. Terkadang belum tiga bulan sudah dipindah, sementara belum
mengerti kebijakan-kebijakan di dinas,” jelasnya.
“Penempatan
pejabat eselon II, III. IV dari luar Lampung Tengah, akan merugikan Lampung
Tengah sementara masih banyak putra asli Lampung Tengah yang layak menjadi
kepala dinas, kenapa harus memakai mereka dari luar Lampung Tengah,” ucap
Sofyan.
LSM
LPAB juga menyoroti Bupati Pairin yang akan maju sebagai bakal calon walikota
Metro pada Pilkada 2015 mendatang, Sofyan mengatakan, “Pak Pairin sebagai putra
asli yang lahir di Lampung Tengah saja tidak mampu membawa Lampung Tengah lebih
maju, bagaimana mau memimpin kota metro. Harusnya sebelum memutuskan untuk maju
sebagai bakal calon Wali Kota Metro, pak Pairin bersikeras sekuat tenaga memajukan tanah
kelahirannya, dan kemajuan Kabupaten Lampung Tengah dapat dijadikan jargon
politik untuk maju sebagai Calon Walikota Metro,” tegas Sofyan.
“Tentu
ini hal mustahil jika ia akan memajukan kota metro. Jangan mimpi untuk menang.
Karena masyarakat kota Metro SDM nya jauh lebih maju dari pada Lampung Tengah,
masyarakat di sana (Metro-red) berfikirnya sudah cerdas. Majukan dulu Lampung
Tengah, kalau sudah maju, baru dia pindah ke keluar Lampung Tengah,” katanya.
Kurun
waktu empat tahun kepemimpinan Bupati Akhmad Pairn dan perangkatnya, menurut
penilaian LSM LPAB belum membuahkan hasil yang maksimal, masih jauh dari
harapan masyarakat. Besarnya alokasi anggarannya pada dinas Bina Marga Rp200
milyar, Cipta Karya dan Tata Ruang Rp90 milyar, Pengairan Rp90 milyar menurut
Sofyan jika dilaksanakan sesuai peruntukannya tentu kabupaten Lampung Tengah akan
jauh lebih maju dan Kabupaten Lampung Tengah megah.
“Anggaran
sudah cukup besar, belum lagi dinas-dinas lain seperti Pertanian, Pendidikan
dan perkebunan, masih banyak lainnya. Kalau dana-dana tersebut digunakan sesuai
juklak dan juknisnya tentu kabupaten lampung tengah akan jauh lebih maju dan
megah,” pungkas Sofyan. (jnn)
Posting Komentar