![]() |
Petugas PLN Kab Tanjab Barat sedang memperbaiki jaringan, (foto: Kaspul). |
KUALA TUNGKAL-JNNews
Hingga kini belum ada solusi
untuk membenahi persoalan listrik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
(Tanjabbar). Pemadaman mendadak masih terus terjadi. Bahkan, dalam satu malam, tak ada angin tak ada hujan pun bisa sampai lima kali listrik byar
pet.
Disinggung banyaknya
keluhan warga atas buruknya kondisi kelistrikan di Tanjabbar, Kepala PLN
Ranting Kuala Tungkal Syafrizal menganggap kondisi tersebut sebagai koreksi diri
akibat keterbatasan petugas. Dengan adanya laporan tersebut, menjadi
pembelajaran supaya ke depannya bisa bekerja lebih baik.
"Itu koreksi untuk
kami.Kami tanggapi hal itu sebagai masukan positif. Supaya mendatang lebih
bagus lagi," kata Syarfizal, (15/11) lalu.
Dijelaskan, listrik kerap byar pet akibat adanya beban puncak saat
seluruh konsumen memakai peralatan elektronik dari pukul 18.00 hingga malam
hari. Beban itu mencapai ambang batas maksimal kapasitas yang bisa dikeluarkan
mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) saat ini.
Mencoba mengatasi persoalan
tersebut, pihaknya bersama Pemkab dan penyuplai gas PLTG juga sudah mengadakan
rapat koordinasi sepekan lalu. Dalam rapat tersebut, intinya pihak PLTG sudah minta tambahan
pasokan gas dari pihak pemasok, PT Petrochina. Syafrizal memperkuat alasan ini
karena sejatinya mesin PLTG memiliki kapasitas daya hingga 21 MW jika
benar-benar dioptimalkan penggunaanya.
"Kemarin sudah
koordinasi,Sekarang tekanan gasnya kurang normal, umpama pemasok gasnya cepat,
ya amanlah bisa normal lagi. Memang sudah semingguan tapi belum ada kabar
lagi," ujar Safrizal.
Namun,Syafrizal berkilah, selain
akibat beban puncak terjadinya listrik byar
pet juga sesekali disebabkan permasalahan jaringan. Namun, petugas PLN
diakuinya rutin melakukan pembersihan jaringan seperti pada hari Jum’at pekan lalu, ketika
terjadi ganguan jaringan karena ada monyet yang tersangkut di jaringan.
Dia mengklaim setiap sore selalu
koordinasi dengan pihak PLTG. Selain itu, tiap minggu selalu rutin merintis
pohon-pohon yang mengganggu jaringan.“Seperti Jumat lalu, kita sudah mencari
seharian dari simpang Teluk Nilau.Rupanya ada jaringan kita yang di Sungai
Tiram terganggu karena ada monyet," ujar Syafrizal.
"Tetapi gangguan jaringan
itu juga tidak terjadi terus menerus dan terjadinya juga tidak dalam waktu
bersamaan,"tandas Syafrizal. Sementara warga Kota Kuala Tungkal selain dirugikan
dengan seringnya pemadaman listrik yang dinilai mengganggu hak konsumen,
beberapa peralatan elektronik warga juga ada yang terkena imbasnya.
"Televisi saya sekarang
rusak, susah dinyalakan. Harus diutak-atik dulu tombolnya baru bisa nyala.
Padahal baru saya beli kurang dari setahun," keluh Dedi, warga Tungkal
Ilir. (ksp)
Posting Komentar